Setelah satu tahun, Ukraina akan memperkuat amunisi negaranya melawan Rusia. Salah satunya dengan membangun pasukan drone yang akan memperbanyak robot dibandingkan manusia di garis terdepan perang.
Selama tahun lalu, Ukraina memang menggunakan drone dan dinilai efekif membuat Rusia kelabakan. Ini mulai dari Bayraktar TB2 yang menghantam konvoi Rusia hingga pengintai quadcopter, amunisi jarak jauh, bom multicopter, dan drone balap FPV Kamikaze.
Memasuki tahun kedua perang, kemampuan pasukan drone Ukraina akan semakin ditingkatkan dan menambah jumlah unitnya. Salah satunya adalah bantuan dari Amerika Serikat (AS). Berikut 4 jenis baru drone mematikan Ukraina, dikutip dari Forbes, Kamis (2/3/2023):
1. Jump 20 UAS
Mesin pengintai dengan lepas landas vertikal berasal dari AeroVironmentaAVAV. Dayanya bisa bertahan hingga 14 jam dan jangkauannya bisa lebih dari 100 mil.
Dibandingkan dengan Rusia, Forbes mencatat mesin ini mendekati dengan spek Orlan-10. Jump 20 akan memberikan kemampuan intelijen dan juga bom berdiameter kecil yang diluncurkan di daratan.
Selain itu, ada juga senjata jarak jauh lain saat Ukraina ingin membidik target yang jauh dari garis depan.
2. Altius
Pesawat tak berawak ini memiliki berat 27 pon dan diproduksi oleh Andruil Area-1. Altius dapat diluncurkan baik dari kendaraan udara, termasuk pesawat, dan juga daratan.
Altius bisa memperluas jangkauan drone lain. Selain itu juga dapat dikonfigurasi sebagai amunisi dengan hulu ledak seberat 7 pon untuk menyerang target.
3. Switchblade 600
Switchblade 600 adalah ‘kakak’ dari Switchblade 300 yang sebelumnya telah dipasok ke Ukraina. Berbeda dengan 300 yang merupakan senjata anti-personil, tipe 600 ideal untuk menghancurkan artileri, pos komando, serta pertahanan udara milik Rusia.
4. Cyberlux K8
Forbes menyebut drone ini sangat misterius. Karena tidak ada informasi apapun di situs web perusahaan.
Dalam desain yang muncul di publik, K8 kemungkinan jadi quadcopter taktis dengan muatan signifikan. Termasuk kemungkinan ada tambahan pada armada pembom berat multicopter milik Ukraina.