Status Jupiter sebagai planet dengan bulan terbanyak di tata surya akhirnya runtuh pekan ini dan digantikan oleh Saturnus.
Hal ini dikonfirmasi setelah para ilmuwan menemukan 62 bulan baru yang mengorbit di Saturnus.
Jupiter sendiri dikonfirmasi memiliki 95 https://5.61.57.251/ bulan setelah 12 bulan yang baru ditemukan dan resmi diakui pada Desember 2022 lalu. Saat itu Saturnus dikonfirmasi masih memiliki 83 bulan.
Dilansir dari laman Live Science, Selasa (16/5/2023), para peneliti di University of British Columbia (UBC) mengungkapkan bahwa kini Saturnus menjadi planet pertama dan satu-satunya di tata surya yang memiliki 145 bulan.
Tim peneliti internasional melakukan pendeteksian menggunakan data dari Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii di atas Mauna Kea, Hawaii antara 2019 dan 2021.
Dengan menganalisis kumpulan gambar berurutan yang diambil selama waktu pengamatan 3 jam, tim mengidentifikasi 62 bulan yang sebelumnya terlalu kecil atau terlalu redup untuk dideteksi.
Beberapa bulan yang lebih kecil hanya berukuran lebar 2,5 kilometer, jarak yang lebih kecil dari panjang National Mall di Washington, D.C.
Dari 62 bulan yang terdeteksi merupakan bulan yang tidak beraturan,yang berarti mereka mengikuti orbit elips yang jauh di sekitar planet induknya dan sering bergerak mundur, atau berlawanan arah dengan rotasi Saturnus.
Banyak dari bulan-bulan kecil dan aneh ini mengumpul dalam orbit retrograde yang serupa, menunjukkan bahwa mereka mungkin berasal dari bulan induk yang lebih besar yang pecah jutaan tahun yang lalu.