Rusia sepertinya memiliki saingan baru. Iran kini siap memberi diskon pada harga minyak mentah mereka.
Ini terkait minyak mentah yang disimpan di sebuah kapal tak jauh dari perairan Singapura, dekat Malaysia dan Indonesia. Sumber The Strait Times membeberkan hal tersebut.
Dikatakan bahwa ini untuk merebut kembali pasar China yang mulai dikuasai Rusia. Kremlin kini menjadi pemasok terbesar China, setelah menjual hampir 1,74 juta barel per hari pada Agustus, mewakili 20% pasar negara itu.
Ini terjadi pasca serangan Rusia ke Ukraina. Minyak Moskow yang dijauhi Uni Eropa mencari penampung baru dengan potongan harga.
“Teheran menghadapi persaingan sengit dari Rusia … sebagai pemasok minyak mentah utama China,” tulis media Singapura itu, dikutip Rabu (21/9/2022).
“Iran menawarkan minyak mentah di kapal tanker yang berlabuh di Malaysia dan perairan Indonesia dengan diskon sekitar US$5 hingga US$7 dibanding kargo Rusia,” tambahnya lagi.
Menurut pengamat ini akan menjadi sinyal tersendiri bagi Iran. Di mana negeri itu telah melepas harapan untuk dibebaskan dari sanksi yang sebelumnya dijatuhkan Amerika Serikat (AS).
“Menawarkan diskon besar-besaran adalah sinyal paling jelas bahwa mereka (Iran) telah melepaskan harapan untuk dibebaskan dari sanksi AS, setidaknya untuk saat ini,” kata pendiri Vanda Insights, penyedia analisis makro pasar minyak global, Vandana Hari.
Bukan hanya itu, ini juga jadi simbol opitimisme terkait dimulainya kembali perjanjian nuklir dengan sejumlah negara, yang pernah terjalin 2015. Iran sebelumnya dibebaskan dari sanksi melalui perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), di mana negeri itu berjanji mengurangi pengembangan nuklirnya.
Namun di masa Presiden AS Donald Trump perjanjian itu dicabut. Iran disebut tak cukup mengendalikan nuklirnya.
“Ketika orang-orang Eropa yang miskin rentan terhadap kematian saat musim dingin datang dengen cepat, minyak dan gas dihentikan dari sumber tradisional, jutaan barel minyak Iran yang mengambang diam akan memiliki banyak daya tarik,” tegas peneliti senior di Middle East Institute, National University of Singapore, Asif Shuja.
“Eropa kemungkinan akan menekan AS untuk menghidupkan kembali JCPOA dan mencabut sanksi AS, terutama karena Eropa tidak memiliki permusuhan pribadi dengan Iran,” katanya lagi.
Sementara itu, mengutip data Kpler, setidaknya ada 90 juta barel minyak mentah Iran disimpan di kapal-kapal di timur Terusan Suez. Sekitar 37 juta barelnya diperkirakan ada di lepas pantai Malaysia dan RI.