Iran, Rusia, dan Turki tengah mempertimbangkan untuk memproduksi mobil bersama. Langkah ini tercetus setelah banyaknya sanksi yang diterima Moskow dan Teheran.
“Ada kemungkinan besar kerjasama tripartit antara produsen mobil dan pemasok dari tiga negara,” kata Mohammadreza Najafi-Manesh, kepala Asosiasi Produsen Suku Cadang Mobil Iran, dilaporkan kantor berita resmi IRNA dan dikutip AFP, Senin (4/7/2022).
“Ketiga negara ini dapat menangkap pasar yang besar untuk produk mereka,” tambah Najafi-Manesh, menambahkan mereka dapat menargetkan populasi setidaknya 800 juta jika wilayah tetangga dimasukkan.
Rusia, yang terkena sanksi oleh negara-negara Barat setelah menyerang Ukraina, dilaporkan meminta Iran untuk memasoknya dengan komponen-komponen kunci yang tidak dapat lagi diaksesnya pada Mei lalu.
“Saat sanksi menggigit, kerja sama yang diusulkan pada penyempitan mobil antara ketiga negara dapat berkembang pesat,” kata Najafi-Manesh. “Ide ini bisa segera direalisasikan.”
“Membuat semua suku cadang mobil ini… menghindari transfer mata uang untuk menyediakan suku cadang, dan keberadaan pasar ekspor adalah salah satu keuntungan dari proyek semacam itu,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa gagasan itu pertama kali dilontarkan oleh Turki dan Rusia dikabarkan tertarik dengan ide tersebut.
Iran sendiri tengah menghadapi sanksi ekonomi yang ketat, yang diberlakukan kembali oleh Amerika Serikat (AS) pada 2018 setelah Washington secara sepihak menarik diri dari kesepakatan mengenai program nuklir Iran.
Sebelum terjadinya serangan, ada banyak produsen mobil Barat di Rusia dan mereka telah merakit mobil selama dua dekade terakhir karena ekonomi negara berkembang.
Namun sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari, banyak produsen mobil menghentikan penjualan mobil atau suku cadang hingga produksi mereka di Rusia. Sebut saja Audi, Honda, Jaguar, Porsche, BMW, Ford, Hyundai, Mercedes, Volkswagen dan Volvo.
Iran dan Turki berbagi perbatasan darat, sementara Rusia berbagi perbatasan laut dengan Iran dan Turki masing-masing melintasi Laut Hitam dan Laut Kaspia.
Turki telah mengekspor suku cadang mobil senilai lebih dari US$ 12 miliar setiap tahun, sementara Iran menduduki peringkat ke-19 pembuat mobil terbesar di dunia pada tahun 2021, menurut Organisasi Internasional Produsen Mobil (OICA). Berdasarkan data OICA, produsen mobil Iran memproduksi 894.298 kendaraan pada tahun 2021.