Kabar Baik! 20.000 Buruh Sudah Balik Kerja Lagi, Tapi…

Ilustrasi pabrik garmen (AFP via Getty Images)

Kabar gembira datang dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Tanah Air. Puluhan ribu buruh yang tadinya dirumahkan akibat efek domino krisis ekonomi global, kini sudah kembali bekerja.

Hal itu disampaikan oleh Sekjen Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFi) Redma Gita Wirawasta. Buruh-buruh tersebut, kata dia, bekerja pabrik tekstil dari hulu ke hilir.

“Perekrutan karyawan baru belum ada, tapi yang kemarin dirumahkan itu sudah ditarik bekerja lagi. Kemarin kan ada sekitar 100.000 orang yang dirumahkan, sekitar 20%-lah, 20.000-an orang sudah bekerja lagi,” kata Redma kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/2/2023).

Menurutnya, hal itu terjadi karena ada sinyal perbaikan di industri TPT nasioal.

“Utilisasi dari hulu ke hilir sekarang rata-rata sudah naik ke 60%, dibandingkan kondisi tahun lalu sekitar 50%. Jadi, belum kembali ke posisi terbaik tahun lalu, yang di sekitar kuartal I dan II,” katanya.

Hanya saja, imbuh dia, perbaikan kondisi itu bukan karena campur tangan pemerintah. Melainkan karena efek domino dinamika pasar.

“Sejak Oktober kemarin, pemerintah sudah rapat 4 kali, tapi kami nggak ikut yang terakhir kemarin. Jadi cuma lihat risalah rapat yang isinya justru nggak ada yang signifikan atau solusi. Poinnya itu hanya bilang akan memperbaiki kinerja K/L,” tukasnya.

“Perbaikan kondisi sekarang ini karena efek domino Tahun Baru Imlek 2023, berlanjut dengan antisipasi kenaikan konsumsi Ramadan-Lebaran 2023,” kata Redma.

Dia menjelaskan, saat Imlek kemarin, pengiriman barang dari China otomatis tertahan, sehingga serbuan baju impor ke Indonesia pun ikut melandai.

“Dan ini menjelang Lebaran. Kalau yang orientasi ekspor ya belum ada perubahan. Nggak ada penurunan lagi, tapi belum ada tambahan order, jadi masih di situ aja,” ujarnya.

Karena itu, dia berharap pemerintah berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan industri TPT nasional.

“Masalah di TPT ini bukan soal gelombang PHK atau soal pabrik terlilit utang. Tapi, apa yang menyebabkan PHK dan jadi berutang? Ada penurunan ekspor, ada serbuan impor terutama impor ilegal. Ini yang seharusnya pemerintah komitmen mengatasinya,” ujar Redma.

“Jadi, kalau nanti sudah kembali lagi normal, artinya efek domino Imlek dan Lebaran sudah nggak ada, jangan-jangan serbuan impor akan melonjak lagi? Ini harus ditangani pemerintah kalau memang berkomitmen soal ketenagakerjaan di Indonesia,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*